mengambil gambar di sini |
Laki-laki harus membayar di saat kencan?!?!
Wo ho ho, ini topik menarik sekali.
Dua hari lalu, bersama kawan saya menertawakan pasangan yang
sedang linglung di depan ATM. Sang laki-laki meminta maaf pada pasangannya
karena uang yang tersisa di ATM tidak cukup untuk biaya nonton.
Sekedar catatan, setting
waktu kejadiannya adalah tanggal 24 November di sebuah mall elit kawasan Senayan.
Merunut tanggal, bagi para kaum pekerja tentu mengamini, ini adalah waktu
paling tak tepat untuk foya-foya, tanggal tua bukan kepalang jendral.
Kembali ke topik baris pertama.
Jadi, jika laki-laki tak punya uang, jangan berani-beraninya
mengajak kencan. Begitukah?
Ini mungkin pandangan umum menjelma mitos. Budaya patriarki,
menjadikan laki-laki harus selalu di atas wanita, bisa diandalkan dan pelindung
dalam hal pembayaran. Karena wanita dijatahkan untuk melayani pada hal yang
lainnya, tak usahlah dijabarkan pelayanan macam apa.
Bagi sebagian besar laki-laki, membayar biaya kencan adalah
keharusan. Eit..tunggu dulu.
Sesuatu yang harus, pasti memiliki unsur keterpaksaan. Jadi,
sangat mungkin, para laki-laki dermawan saat kencan itu, sebenarnya tak
ingin-ingin amat menjadi si pembayar tunggal, semua dilakukan atas dasar tak
enak. Ish..kasihan.
Seorang pacar sahabat saya pernah curhat. Ia mengeluhkan
pacarnya (-yang berarti teman saya), yang tak mau inisiatif membayar.
“Gue gak keberatan membayari kami nonton, tapi minimal dia
ada kek inisiatif pura-pura mau membayar minumnya”, begitu keluhnya.
Aha..saya perjelas. Yang teman saya adalah pihak wanita.
Jadi yang curhat adalah laki-laki.
Bayangkan, si pacarnya teman sampai curhat ke saya yang relatif
tak terlalu dekat.
Saat menulis ini, saya membayangkan ada banyak laki-laki di
luar sana yang memendam kesal pada pasangannya, Karena harus menanggung biaya
kencan seutuhnya. Ada banyak, tapi tak semua tentu saja.
Saya yakin, ada juga wanita yang merasa tak enak hati jika
dibayari terus-terusan. Terlebih buat para wanita bekerja yang memiliki gaji.
Aktualisasi diri. Dibayari memang enak. Siapa yang tak suka rasa gratis?!
Tapi jangan jadi benalu, itu saja.
Kamu mencintai pasanganmu bukan? Pastikan ia menikmati saat
kencan kalian. Karena bukan hal tak mungkin, diantara bisikan mesranya, juga
terselip rasa kuatirnya akan bill
makanan yang datang setelah kalian makan malam.
Buat teman-teman wanita, sesekali membayar saat kencan tak
akan menurunkan harga diri. Tak juga akan membuatmu miskin dalam sekejab. Malah
mungkin akan menambah rasa sayang si pacar.
Ah siapa saya ini, wong saat menulis ini saja sedang tak
punya pacar. Mari kita menyeduh teh dan tertawa bersama saja jika begitu..
Bintara, 26 November
2013
Angle yang bagus :)
BalasHapus