Foto diambil dari sini
Bahasa tubuh tak bisa berdusta, saya kali ini benar-benar
meyakini setelah tak sengaja mendapati sorot mata penuh kebencian. Saya tergugu,
tak pernah menyaksikannya sebelumnya. Tatapan mata penuh benci, amarah yang
entah disebabkan oleh apa. Saya pikir, tatapan seperti itu hanya akan didapati
di sinetron yang dimiliki oleh tokoh antagonis. Nyatanya ia menjelma nyata,
berjarak tak sampai dari lima meter di depanku.
Hati-hati menjaga perasaanmu nona, sebab bahasa tubuhmu
menerjemahkan suasana hati dengan sangat nyata. Lebih baik banyak-banyak lah
bergembira, banyak bersenang-senang. Masa muda kan seharusnya banyak di isi
dengan penuh suka cita, bukan sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tinggalkan jejak