Selasa, 14 Oktober 2008

mari berkaca

tadi di kantor sempat ada sedikit kehebohan..

pasalnya salah satu partai politik yang sebelumnya menjanjikan akan datang dalam program partai bicara, membatalkan tiba-tiba, bahkan hanya sesaat sebelum taping..

padahal, ada seorang menteri yg hadir dan ajudannya yg berjumlah enam orang (ampyun..6 orang) selalu mendesak para kru, mengapa acara tidak segera di mulai..

akhirnya producer mengatakan, proses taping di tunda karena ada partai yg belum hadir..

dari tim menteri, mereka terus mendesak agar rekaman segera dilangsungkan..

sampai pada akhirnya, si Bapak Producer yg dari awal sebenarnya berusaha menjaga perasaan menteri kita itu, mengatakan bahwa yg membatalkan secara tiba-tiba adalah partai dimana si bapak menteri itu selama ini bernaung..

saya bisa membayangkan, bagaimana perasaan sang Menteri..
Mungkin malu amat sangat, namun saya rasa yg paling dia sesalkan adalah perilakuknya yg terus mendesak agar acara segera dilaksanakan, menyakitkannya, tertundanya proses recording justru karena ulah kelompoknya sendiri..

saya merasa kasihan, pada semuanya..

pada teman saya yg bertugas mendatangkan cluster, pastinya nanti dia akan dicerca mengapa salah satu parpol ini bisa membatalkan secara tiba-tiba..

pada menteri yg terpaksa harus menanggung malu..

pada partai yg telah bersedia hadir tepat waktu, namun tidak mendapat lawan diskusi seperti yg diharapkan sebelumnya..

pada partai yg membatalkan hadir, pasti mereka memiliki alasan tersendiri hingga membatalkan janji, menyedihkannya tentu akan banyak pihak yg tidak mau tahu dengan alasan mereka..

ehm..mungkin juga pada diri sendiri yg tidak bisa melakukan apa-apa untuk memperbaiki keadaan, kecuali hanya menuliskan sepenggal kisah ini..

bukannya berlagak sok alim, kejadian ini mengajak saya untuk belajar tidak menilai seseorang langsung, tanpa mencari tahu alasan yg sebenar-benarnya mengapa seseorang atau bahkan sesuatu melakukan sesuatu yg kurang berkenan bagi sebagian besar orang.

mereka pasti memiliki alasan, bahkan saat alasan itu hanya bernama rasa malas sekalipun. tentu rasa malas itu pasti disebabkan oleh sesuatu hal yg mungkin pada akhirnya kita akan memakluminya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejak