Minggu, 25 Oktober 2009

belajar komit pada komitmen ternyata susyah..


masih dalam euforia yang sama. tak ada banyak perubahan. hanya saja, mulai kini saya sedang memperbaiki bangunan bernama komitmen. jujur saja, baru memulai, dan sejujurnya (lagi) saya tak yakin bisa melampauinya.

entahlah, mengapa kata komit terasa sungguh sulit direalisasikan. bukan..bukannya saya tipikal orang tak setia, hanya saja..

yeah..entah mengapa, otak ini terkadang terjangkiti virus plin plan akut. inginnya melakukan ini tapi kok ya ndilalah jadi melakukan hal yang itu. semua terjadi spontan tanpa pikir panjang apalagi pertimbangan.

terkadang saya mati-matian menahan diri untuk tak melakukan sesuatu, tapi apa daya hasrat tak terbendung dan jadilah pelanggaran komitmen.

sampai sejauh ini sih pelanggaran komitmen terbatas pada menghianati diri sendiri. jadi bukan pada orang lain. tapi jika direnungi lebih dalam, bukankah lebih menyakitkan menghianati diri sendiri? yah, mengapa tanpa sadar saya justru sering melukai sisi lain diri sendiri. jika raga dan jiwa ini terbelah, maka keduanya akan berada dalam dua kubu yang berlawanan. seorang kawan pernah berkata saya memiliki kepribadian yang kontradiktif, bertentangan.

satu sisi saya adalah sosok yang mandiri, tegas tak terbendung, galak minta ampun, memiliki kosakata setajam silet. eh, sisi lainnya kok ya malah memanja, halus tutur kata bak madu dan tentu saja pribadi yang lembut mudah tersentuh. jujur, terkadang sulit juga mengakomodir kebutuhan yang terkadang saling bertentangan ini. entahlah, jadinya apa nanti.

pribadi ini terkadang membingungkan orang sekitar. saya jadi merasa orang yang memakai topeng. tapi sungguh tak ada kepura-puraan dalam sikap keseharian. meski terkadang suasana hati pun berubah dengan tingkat kedrastisan tinggi pula.

hoa..entahlah. mungkin yang harus saya lebih pelajari lagi adalah metode memanage diri. seperti hari ini. banyak rencana yang ingin dijalani. tapi endingnya malah ngobrol tanpa juntrungan dan menjelang senja beranjak ke sebbuah tempat yang menyediakan fasilitas wifi. jadilah post ini dilahirkan. tanpa maksud, tanpa makna. semoga saja bisa menjadi tempat berkaca bagi saya dikemudian hari, jika sulit menemukan jalan pulang.

Sabtu, 24 Oktober 2009

ayo bersemangat!!


sedang merasa mengalami kemunduran nih. jika melihat waktu yang telah terlewat, seharusnya, ada banyak hal-hal hebat yang bisa saya lakukan. bukan, bukannya mau bilang dulu ada banyak hal hebat yang saya lakukan. hanya saja, kok tiba-tiba saya merasa dulu saya lebih berkualitas dibanding sekarang gituh.
tolak ukur ini dilihat dari segi kerajinan saya menulis. tidak hanya diukur dari frekuensi, tapi juga dari kualitas. dulu tuh kalo nulis kayaknya lebih greget. bahkan pemilihan kata yang menurut saya terasa lebih intelek. entah mengapa kok sekarang rasanya cetek banget. padahal kan harusnya semakin haris emakin membaik. lah wong setiap hari pekerjan saya berhubungand engan dunia tulis menulis kok. belum lagi beberapa waktu lalu, saya juga dianugerahi keberuntungan mencecap pelajaran menulis panjang bersama ETF dan Pantau.
untuk sesi belajar menulis ini, sejujurnya yang peling terasa adalah bertambahnya kenalan. yeah..banyak teman-teman 'hebat' yang saya dapatkan disini. mereka membawa atmosfer kesenangan. sayangnya masa didik kami telah usai. emski kenangannya akan terus terasa.
duh, kok jadi mellow gini? mungkin karena tadi tanpa sengaja saya habis membolak-balik foto2 saya bersama mereka.
yah, bagaimanapun aku merindukan kalian kawan. jadi, yuk kita janjian. hehehe
kembali ke masalah produktivitas. enaknya ngapain ya biar saya bisa secerdas dulu?
ups, maaf, bukannya mau sok cerdas, tapi paling tidak saya memang sedang merasa lebih bodoh dibanding dulu.
mungkin dengan mengumpulkan segenap kesadaran, mengumpulkan setangkup kenangan, dan treeeng..!!!
voila...saya menjadi bersemangat menempuh hari! Amin.