Kamis, 25 Desember 2008

sebuah momentum..

sesaat lagi kita akan melewati momentum pergantian tahun. berjubel resolusi pun langsung membayangi kepala saya. sebenarnya saya bukanlah orang yang selalu merayakan tahun baru, sekitar empat tahun belakngan ini saya tidak termasuk dalam perkumbulan bakar ayam atau tiup terompet itu. tidak ada alasan khusus, hanya rasa malas saja yang melandasinya.
jika ada yang bertanya, malam tahun baru ngapain, jawab saya tidak jauh-jauh dari nonton spiderman atau apapun yang biasanya memang di putar di trans tv, sayang, si manusia laba-laba itu belum lama telah di putar, jadi saya tidak tahu nanti saya akan nonton apa..

ehm, tahun baru hanya sebuah pergeseran, bagi saya yang terpenting lebih pada terwujudnya prioritas.
alhamdulillah, target saya untuk tahun ini lebih dari cukup terpenuhinya. memang masih ada dua resolusi yang belum tercapai, namun jika melihat resolusi sebelumnya, dua resolusi ini sama sekali bukan apa-apa.

banyak yang terjadi tahun 2008 ini, banyak pencapaian yang telah saya lalui, dan ada begitu banyak kehilangan untuk membayarnya.

saya ingat pada akhir 2007, keinginan utama saya adalah lulus kuliah. mungkin untuk sebagian orang keinginan ini terlalu sederhana, tidak bagi saya. di tengah berbagai himpitan kata sulit pada saat itu. bersyukur sekali, keinginan itu dapat tercapai dengan berbagai mukjizat yang sebelumnya tidak akan terbayangkan. saya yang sebelumnya bukanlah apa-apa, kini merasa telah menemukan sebuah jati diri.

ada banyak pembelajaran yang saya temui sepanjang tahun ini. semoga menjadikan sesosok saya, orang yang masih sering merasa congkak dan tak tahu diri ini, menjadi orang yang lebih baik. saya ingin memiliki arti, memberi guna, dan tentu saja semoga pada saatnya nanti, saya dapat memunculkan rasa bangga..
untuk ibuku..
hanya beliaulah, alasan saya tetap bersemangat menyongsong hari,
rela begadang hingga dini hari,
tetap bertahan meski ingin berlari,
dan terkadang hanya diam meski mulut ini ingin memuntahkan ribuan kata makian,
semua hanya untuk ibuku,
semoga kebanggan sempat menyusupi relung hatinya,
sebelum usia menutup takdir hidupnya..

bukan..
bukannya saya mendahului takdir,
toh saya juga tidak tahu
kematian siapa yang lebih dahulu datang menjemput,
saya atau ibu,
hanya saja
saya ingin, amat sangat ingin, kebahagiaan itu,
menjadi miliknya,
wanita yang begitu tagguh, begitu gigih,
begitu emosional, begitu sombong,
terangkum dalam seorang manusia yang penuh kelembutan dan lautan kasih sayang, tidak ada seorang pun di dunia, yang sanggup mengalahkan ibuku..
si wanita hebat itu..

Selasa, 16 Desember 2008

Twilight



ehm..suasana hati saya sedang mengacu pada sebuah karakter bernama edward cullen. ya, dia si pria tampan nan baik hati yang sayangnya bukan dari bangsa manusia. kemarin, saya menyaksikan aksinya dalam menjaga Bella Swan lewat film Twilight

sungguh, sebenarnya si tokoh tidak bisa dikatakan ganteng mutlak, masih banyak tokoh lainnya yang jauh lebih rupawan, hanya saja..
karakter yang diperankannya begitu apik, dengan sosok yang selalu ada saat sang pacar sedang membutuhkan..
uhm, sebuah karakter yang tentunya di inginkan oleh perempuan manapun.

namun dari semua adegan, yang di dominasi oleh atmosfer misteri sekaligus aksi tak biasa seperti terbang diantara pepohonan (jujur saja mengingatkan saya pada film china 'n the gank), saya justru terpukau saat Bella tanpa sengaja menjatuhkan apel dan Edward dengan sigapnya mengambilkan.





Film ini mengajak penonton (atau tepatnya saya pribadi) untuk merenung, saat cinta memilih seseorang untuk mencintai, maka akan di ikuti oleh berbagai konsekuensi, selanjutnya yang datang adalah seberapa kuat niat untuk menjalankan komitmen tersebut.

Edward, seorang vampir yang dihadapkan pada pilihan sulit. mencintai bangsa manusia, yang berarti juga membahayakan anggota keluarga yang lainnya. begitu pula Bella, semenjak menjalin hubungan dengan Cullens malah membahayakan diri. dengan kekuatan cinta, keduanya berusaha untuk saling menjaga.

film yang diangkat dari novel berjudul sama ini kini sedang menjadi pembicaraan hangat. penulis novelnya Stephine Meyer mendapat julukan the new JK Rowling dalam usia relatif muda, 38 tahun. Hm..sebuah usia yang membuat iri usia manapun dengan tangga kesuksesan yang berhasil di raihnya.

kesimpulannya, film ini saya amsukkan dalam kategori ordinary love story, yang membedakan adalah bahwa si tokoh pria merupakan bangsa Vampir, dan ehm..ternyata Vampir ada juga yang menjadi vegetarian.
ada juga dialog yang mengsankan, "Bangsa vegetarian seperti kami tidak jauh berbeda dengan manusia yang selalu memakan tofu, mereka dapat bertahan hidup hanya saja tidak sampai merasa amat puas akibat pengendalian diri".
makna untuk saya pribadi, jika saya bisa mengendalikan diri untuk tidak terlalu memenuhi keinginan, maka saya dapat menjadi orang yang lebih bijak tanpa dikuasai oleh hawa nafsu.
sama persis dengan tulisan seseorang yang saya kagumi,
Jangan takut untuk memberi, kamu tidak akan kekurangan karenanya. Jika kamu merasa kekurangan, maka tinggal kurangi saja keinginanmu, maka semua akn mnejdi impas, tidak lebih tidak kurang.

Kamis, 11 Desember 2008

mencari kebahagiaan

di sini
saya hanyalah sebutir pasir
jadi tidak akan memberikan dampak apa-apa
kecuali jika tanpa sengaja
saya masuk dalam mata seseorang
sehingga menganggu penglihatan

tanpa keberuntungan itu
saya tetaplah bukan apa-apa
ada ataupun tidak
tidak akan memberikan dampak apa-apa
bukan
bukannya saya pesimis
justru ini
menjaga saya dari kesombongan
belajar untuk melihat ke bawah
dan tidak cepat gede rasa

dan
tentu saat ini momentum tahun baru sedang banyak dijadikan perbincangan
saya tidak berencana untuk hura-hura
namun saya
menulis sebuah rencana hebat
semoga tahun 2009 nanti
saya telah menjadi sesuatu
entahlah apa
yg pasti harus lebih baik
jauh lebih baik malah

bait-bait tidak penting diatas tercipta karena obrolan dengans eorang teman semalam, kami sudah lama tidak bertemu, obrolan yang berlangsung semalam pun hanya lewat ponsel. Teman saya memastikan kalau saya pasti telah banyak berubah karena telah merasakan dunia kerja.
hm..apa iya orang yang sudah kerja pasti berubah?
sejujurnya saya kok tidak merasakan perubahan itu barang sedikitpun..
ok, ya sebenarnya ada yang berubah, pola pikir mungkin
saya merasa sudah tidak sekritis dulu,
tidak semenye-menye dulu
tidak selalu bersemangat menyambut hari seperti dulu
jadi kesimpulannya, sepertinya saya lebih bahagia dulu

meskipun masih jauh dari pergantian tahun
saya ingin membuat resolusi sederhana
tahun depan saya harus dapat lebih menjadi bahagia
bukan dengan ukuran materi tentunya
untuk apa materi berlimpah
benda-benda mahal termiliki
jika kebahagian laksana air di tengah gurun
saya akan berusaha mencari mata air kebahagiaan
mencari sejimpit semangat
ya, dengan semangat saya akan bahagia
dengan setangkup impian saya akan bahagia

-kemarin hanyalah sejarah dan besok masih akan menjadi sejarah, sedangkan hari ini adalah hadiah, jadi nikmatilah hari ini sepenuh hati-
sebuah kalimat bijak dari si guru dalam kungfu panda

Minggu, 07 Desember 2008

masa lalu..

baru saja membuka you tube, dan entah dapat ide dari mana tahu-tahu tangan saya mengetikkan key words 'as long as you love me backstreet boys'.
hm..seakan saya kembali ke masa lalu..
mengenang masa-masa SMP..
ternyata ada kalanya kita begitu merindukan masa lalu sampai rasanya begitu ingin kembali meski hanya sejenak.

seperti kesadaran yang sudah-sudah, yang dengan sukses menciptakan sesak tak bertepi.
masa lalu mengajak kita untuk berkaca
menelaah dan merenung
adakah semua yang terjadi merupkan yang terbaik?

sama seperti semalam tanpa sengaja saya bertemu dengan seorang kawan lama di dunia virtual ini
tadinya saya sempat khawatir dia tidak mengenali saya
syukurlah, saat saya menyebut nama, dia langsung ingat
setelah bertegur sapa tanpa jelas juntrungannya
kawan ini meminta saya untuk mengajarinya menulis script
saya yang sama sekali bukan apa-apa ini hanya menjawab bahwa semua hanya masalah kebiasaan
dia tetap memaksa dengan dalih meminta trik
akhirnya saya menyerah, saya berkata
"Sss...t, jangan bilang-bilang ya, sebenernya gw cuma modal sotoy doang lagi, sok bisa aja padahal cuma pke nekat!!"
Aseli, jawaban saya pyur asal dan karena memang tidak pernah ada trik untukmenulis bukan?

jawaban kawan saya sungguh mengejutkan
"Ah, lo ndang, dari dulu bawaannya masih suka merendah aja, saluuut..."
Bukan..
bukan kesalutannya yang ingin saya garis bawahi, meski sejujurnya ada sedikit rasa senang yang menelusup ke dalam hati kecil saya..
Kalimat tersebut menarik saya untuk memutar kenangan saat saya masih menyandang gelar sebagai mahasiswa. Saya menjadi orang yang biasa saja, tidak populer dan atau apalah yang berpotensi menyematkan daya ingat kuat dalam benak teman-teman.

yeah, meski harus diakui sesekali saya sempat juga mengalami krisis eksistensi.

'apapun yang terjadi padamu hari ini merupakan buah perbuatanmu di hari kemarin'

Jumat, 05 Desember 2008

semoga saya tetap terjaga..

kemarin, pagi-pagi buta sahabat saya menelpon dengan suara serak, sepertinya habis emnagis atau malah masih menagis. Mendengar suara cemprengnya yang tiba-tiba terasa sendu tentu membuat saya langsung terjaga seketika. Ya, dia merengek agar saya mengantarkannya ke Layur.

Jujur, saya sama sekali tidak tahu apa itu Layur. Entah nama tempat atau malah nama sebuah wilayah. Berhubung kesadaran belum sepenuhnya pulih, saya sampai berkali-kali harus mendengarkan permintaannya kali ini.

Termnyata Layur nama sebuah wilayah di kawasan Rawamangun, dan entahlah ada urusan apa dia tiba-tiba minta diantar ke sana. Akhirnya saya menyanggupi permohonanya yg ganjil itu siang harinya, karena sebelumnya tentu saya harus mengkhatamkan tanggung jawab saya di kantor.

Jam tiga sore ternyata saya baru bisa bertolak menuju Pondok Kopi, tempat yang kami sepakati untuk bertemu.

Setelah berbasa-basi, barulah saya tahu apa sebenarnya urusan tem saya ini.

Masya Allah, dia minta saya menemaninya ke makam ibundanya.

Ada sesak yang memenuhi rongga paru saya, di depan saya telah berdiri seorang anak yg sedang merindukan ibu yang telah berpulang beberapa tahun lalu, bahkan saat saya belum mengenalnya.

Tiba-tiba saya teringat bunda, saya merindukannya dan ingin segera memeluknya.

Sampai di makam, kesesakan itu semakin meraja. Di tanah lapang itu berjejer ribuan rumah masa depan yang sungguh sebelum ini, saya amat enggan untuk mendatanginya. Entahlah, sudah berapa lama saya tidak mengunjungi tempat istimewa bernama makam. Tempat ini mengingatkan saya pada banyak hal. bahkan kenangan saya terhadap kakek pun menyeruak begitu saja tanpa permisi.

saya mengelus nisan berwarna putih tulang itu..
ibu temanku wafat dalam usia 45 tahun, usia yang relatif muda. dan argh.. ibuku tahun ini saja baru menginjak usia 43 tahun. sungguh, ada rasa haru melingkupiku. temanku yg biasanya selalu ceria, tiba-tiba saja begitu mudah menularkan kesenduan tanpa batas itu. menyakitkan melihatnya bersimpuh di pusara yang selama ini sepertinya mencoba dia lupakan. buka...bukan dia hendak melupakan ibunya. Saya percaya kasihnya pada sang ibu pun tanpa batas, hanya saja saya tahu dia tidak pernah ingin terlihat sedang bersedih..

Sampai ketika sahabatku memegang tanganku, seperti sedang bercakap dengan almarhumah, dia mengatakan jika datang denganku, orang yang paling dia percaya..

rasanya saya ingin berteriak, jangan...
jangan bebankan tanggung jawab itu, untuk saat ini aku menyayangimu..
untuk saat ini aku mau menempuh perjalanan puluhan kilo untuk menemnimu ke pusara ini
tapi entah esok, aku tak mau berjanji
karena aku takut mengingkari..

aku bukanlah milikku..
ada banyak perubahan yang terjadi dalam sel-sel otakku, bahkan di luar sadarku
mungkin esok aku akan mencengkrammu
memanfaatkanmu
menyakitimu
aku tak tahu

karena aku hanyalah manusia
yang selalu berubah
mengikuti hawa nafsu

inilah alasan mengapa saya tidak pernah atau tepatnya takut berjanji
untuk saat ini, mungkin beberapa teman dapat mempercayakan apapun pada saya
namun esok hari atau beberapa tahun mendatang?
ada ketakutan yang menjalar, mungkin nanti bahkan saya pun sudah tidak dapat mengenali diri saya sendiri..

Rabu, 26 November 2008

lihat lebih jauh, baru nilai sendiri..

KRITIK
6 huruf dengan spesifikasi 4 huruf konsonan serta 2 huruf vokal. Dalam kondisi netral, makna kata ini tentu berada dalam ranah positif. Apalagi jika situasi menempatkan kita dalam kondisi si pengkritik, bukannya sebaliknya, yang di kritik.
Kritik diharapkan akan membuat sebuah perubahan ke arah yang lebih baik pada sebuah hal yang sedang menjadi objek.
Namun, tiba-tiba muncul pertanyaan dalam benak saya, apakah selalu sang pengkritik memang menginginkan adanya perubahan ke arah yang lebih baik, bukan hanya sekedar semangat memojokkan dengan topeng sok peduli?
Jangan di masukkan dalam hati, karena pikiran ini bisa jadi hanya prasangka saya yang terkadang terlalu picik. Tidak mau melihat kelemahan dalam diri, sehingga ada semacam rasa tidak rela jika kesalahan saya diumbar dengan wejangan coba kalo, masa gini sih? kan bisa..., kenapa jadinya gini? dan sejuta kalimat tak sejalan yang menunjukkan betapa kami tidak sejalan dalam pemikiran.

sebenarnya saya sama sekali tidak sedang menuai kritik, yeah, tidak secara langsung tepatnya..

semalam, saat sedang menikmati indomie telur kornet di warung tenda dekat kantor, ada sekelompok orang yang tidak saya kenal sama sekali, menyebut-nyebut betapa buruknya program yang saya pegang. Saat mendengar perbincangan mereka, sungguh saya sama sekali tidak merasa sakit hati atau sebangsanya. sebaliknya saya malah mendengar dengan amat cermat, saat mereka membeberkan alasan mengapa program saya mendapat label buruk. Mulai dari faktor kostum yang katanya sangat tidak good looking, pemilihan bintang tamu yang terlalu over talk mengalahkan dokter yang seharusnya lebih memiliki kapabilitas, sampai konsep senam yang dilakukan di ruang tamu sehingga sangat terasa tidak macth.

sebuah kritik yang membangun, jujur seperti itulah tanggapan saya dalam hati..
sampai pada akhirnya saya tahu, ternyata poin-poin kritik itu sama sekali bukanlah ide orisinil mereka. Ternyata mereka baru mengikuti sebuah kelas yang di mentori oleh seorang pengamat mode yang membahas mengenai bagaimana membuat sebuah program televisi yang baik.

ironisnya, celetukan mereka di warung tenda merupakan copy paste dari sang mentor. barulah saya sadar, mereka sama sekali bukan mengkritik, tapi lebih pada sikap nyinyir..

andaikan mereka tahu sepenuhnya proses yang terjadi di belakang layar, andai mereka tahu apa yang terjadi dalam peerhelatan sebelum program ini ditayangkan..

entahlah, dalam kondisi ini saya berharap ada dalam posisi tawar, yang tidak memiliki kepentingan apapun untuk membela atau menyepakati.

namun sayangnya, tidak bisa berada dalam posisi tawar.

untuk program yang dijadikan ajang mencemooh itu, kebetulan terisi oleh klien yang mau tidak mau kami sebagai tim produksi haruslah menservice, mengikuti kemauannya, agar pundi-pundi rupiah dapat mengalir, sehingga program kami dapat masuk dalam program menghasilkan. agar divisi kami bisa mensupport divisi lain yang tidak bisa menerima klien demi objektivitas tayangan, demi kenetralan dalam pemberitaan.

seperti kesalahan dalam memilih bintang tamu, si bintang tamu ini murni request dari klien..

soal pengadaan senam dengan konsep di ruang tamu, budget kami terbatas untuk mengadakannya di luar ruangan. pendek kata kami tak berdaya untuk memenuhi tuntutan dari si pengkritik..

terimakasih saya haturkan pada si pengkritik, dia telah memberikan penilaian objektif. karena dia sama sekali tidak terlibat, tidak juga memiliki kepentingan. dia hanya mencontohkan produk gagal yang patut dijadikan contoh buruk.
saya bersyukur, didatangkan orang seperti si pengamat mode yang membuka mata saya. semoga dalam waktu mendatang, kritik ini dapat membangun, untuk perbaikan di masa mendatang.

yang saya sayangkan, adalah sikap nyinyir sekelompok orang yang tidak tahu apa-apa. menyedihkannya, mereka satu tim dengan saya, tim dalam pengertian luas tentunya. kami bernaung dalam bendera perusahaan yang sama. bukankah kami seharusnya saling mendukung? bukannya saling menjatuhkan, dengan ekspektasi merekalah yang paling baik.

kejadian ini membuat saya berkaca. belajar untuk melihat masalah dari banyak sudut pandang. semoga pelajaran ini dapat menjadi guru bagi saya. agar lebih baik dalam melangkah, dan semoga ini bisa menjadi guru kebijaksanaan.
tentu bagi saya sendiri..
tak perlulah untuk para orang nyinyir itu
ups...
tidak...
saya harap
untuk kita semua
tanpa kecuali
tentu untuk dunia
agar lebih nyaman untuk kita tinggali...

Sabtu, 22 November 2008

puisi norak yg baru mo belajar mandiri


ada semburat senja di sini

mungkin hari akan habis sebentar lagi

namun aku belum juga menghasilkan

belum juga memberi guna

bagi emak,

bagi abah

juga bagi adikku semata wayang


aku hanya mampu berdiri

dengan kedua kaki

dan semoga..

sedikitnya aku tetap begini

kalau bisa sih lebih lagi..

Selasa, 11 November 2008

sebuah titik balik

saya sedang diselimuti atmosfer persahabatan. ada sejuta rindu pada beberapa teman yang rasanya sekarang sangat jauh dari jangkauan. bukan..bukan kami sedang bermusuhan, hanya saja ternyata jarak yang membentang sangat berpotensi merenggangkan relationship yang telah terjalin.
teknologi memang sudah sedemikian canggihnya, lewat ponsel kita bisa bercakap-cakap meski berada di tempat berbeda. namun, saya masihlah orang kuno yng rasanya tetap membutuhkan komunikasi tatap muka.
seberapapun dekatnya saya dengan mereka dahulu, kini terasa ada yang kosong saat kami berbincang. saya tercengang mendapati fakta, ternyata emosi yang terlibat tidak sebegitunya, seperti dahulu, saat kami lebih banyak menghabiskan waktu bersama.
namun, pertanyaan siapa saja sahabatmu? pertanyaan ini demikian menohok ulu hati..
saya tidak memiliki jawaban itu, sama sekali tidak.. saya menyayangi banyak teman, saya dekat dengan beberapa orang, bahkan orang yang saya percaya untuk mengemban rahasia terdalam pun tidak hanya segelintir manusia.
apakah mereka semua sahabat saya?
saya tidak tahu..
bukannya saya tidak menganggap mereka sahabat. saya menyayangi mereka semua, saya selalu merindukan mereka semua..
namun, yang saya ragu adalah makna dari kata 'sahabat' itu sendiri?
sebenarnya apa sih arti kata sahabat ini?
dulu waktu SMA saya memiliki teman sebangku yang dekat sekali. Iyan namanya. kami sering menghabiskan waktu bersama, berbagi suka maupun duka. begitu lulus, kami memilih jurusan kuliah yang berbeda, bahkan bertolak belakang. sampai sekarang pun saya masih menjalin komunikasi dengannya. hanya saja, kok rasanya ada yang beda ya..
saya merasa, bercakap-cakap dengannya sudah tidak semenyenangkan dulu. sampai saya menyadari satu hal, dunia kami begitu berbeda kini. dia yang bekerja dalam dunia medis dengan jadwal yang cenderung teratur dan pasti. sebaliknya, saya berkecimpung pada dunia media yang dinamis luar biasa. keteraturan menjadi hal yang hampir mustahil bagi saya. saya tahu, saya masih menyayanginya, saya tahu, dia tetaplah orang yang bisa saya percaya, dia tetaplah orang yang bisa saya mintai tolong saat saya membutuhkan, pun demikian sebaliknya. namun, ada sesuatu yang hilang. kesamaan kami yang dulu begitu banyak kini telah berkurang.
masuk dalam bangku kuliah, saya menemukan beberapa orang teman. Ada Era, Ani, dan Dini. mereka memberi warna baru dalam dunia saya. banyak juga pengalaman seru yang saya rajut bersama mereka. meski kami tidak bertengkar, perlahan dan pasti kedekatan kami memudar. Sampai sekarang mereka tetap menjadi teman bercerita, namun entah mengapa, ikatan emosi yang terjalin pun tidak seperti dulu.
masih ada nama-nama lain, seperti Icha, Doni,dan Pry. sama seperti sebelumnya, kini saya merasa jauh dengan mereka.
di kosan, ada Diah, Nungky, dan Mbak Onna. lagi-lagi jarak membuat kami tidak lagi sedekat dahulu.
memasuki dunia kerja, semua orang di kantor dapat saya anggap sahabat. namun begitu saya berpindah kantor, hanya beberap orang saja yang sampai kini masih terasa dekat di hati.
tiba-tiba ada ke khawatiran menyeruak. mungkin nanti, akan tiba saatnya, orang yang kini masih dekat di hati ini pun akan berlalu. membentuk lembaran memori. dengan ikatan emosi yang lebih lemah. bisa jadi akan datang orang baru menggantikan teman-teman lama.
ada ketakutan, apakah saya tipe teman yang tidak setia? apakah saya bukanlah teman yang baik?
tidaklah perlu saya menyebutkan, nama-nama yang kini begitu memberi arti..
aku hanya bisa mengatakan, saya menyayangi kalian..
sampai saat saya menulis ini..
semoga, emosi ini tidak pernah memudar
sampai ada orang-orang baru
meski pada saatnya nanti
jarak dan waktu memisahkan
tidak ada lagi gumanan dalam hati kecil
"memang meraka sudah waktunya pergi..."

Selasa, 04 November 2008

Oh Obama





Seakan nyaris semua dunia bersorak, terkait kemenangan obama atas Mc Cain dalam electrocal votes. Di Indonesia sendiri euforia kemenangan Barack Obama masih kental terasa. Bahkan, di SD Menteng, tempat Obama sempat mengenyam pendidikan juga menggelar acra nonton bareng yang katanya bertujuan untuk memberi inspirasi pada para murid untuk mencontoh kesuksesan Obama, karena si Barry ini pernah bersekolah di sana.


Saya pribadi adalah pengangum Obama, namun kok ya miris sekali rasanya melihat reaksi bangsa kita yang serba hiperbolis memandang ikatan Indonesia dengan Obama. Semua seolah berlomba menjadi bagian dari sejarah perjalanan my sweet Barry. Rasnya kok ya tidak realistis gituh.


Mari kita coba telaah, seorang Obama dari beberapa perspektif. Obama yang pernah tinggal di Indonesia saat duduk di bangku SD (pun hanya beberapa tahun) tentu jenjang SD sama sekali tidak bisa disebutkan sebagi tempat yang membetuk pola pikir kritisnya. Jadi, apa yang patut dibanggakan, apalagi dangan fakta bahwa Obama sebenarnya tidak betah di Indonesia, terbukti Obama lebih memilih tinggal bersama sang nenek di banding tinggal dengan ibu kandungnya sendiri.

selama menjadi senator di illisionis pun, Obama tidak pernah menyentuh isu di kawasan Asia Tenggara. Obama lebih tertarik menganggakat issue seputar Korea utara dan China terkait masalah nuklir ataupun Jepang dengan permasalahan ekonomi. Jelaslah Obama sama sekali tidak tertarik dengan Indonesia, meskipun dirinya pernah menghirup udara tanah air tercinta.


Terlepas keterkaitan dengan Indonesia, sosok Obama tetap layak menjadi perbincangan, dengan berbagai pembaharuan-pembaharuan yang di buatnya. Menggunakan kemajuan teknologi sebagai mesin kampanya. Bahkan, Obama berusaha meraih simpati dengan mengirimkan pesan singkat pada sekitar 2,9 juta warga AS dari ponsel pribadinya. Belum lagi layanan Obama 08 yang bisa di akses melalui iphone. Jejaring sosial My Bo pun dilansir merupakan strateginya untuk menggandeng pemilih muda.


Cukup ironis dengan kubu lawannya, MC Cain yang mengaku tidak tanggap teknologi. bahkan senator veteran inipun mengaku tidak bisa mengakses email. kelemahan ini dijadikan semacam blck hole oleh kubu Obama. namun, MC Cain pernah mengklaim, bahwa penemuan BlackBerry tidak terlepas dari jasa-jasa wakil partai Republik ini. Tentu saja pengakuan tim sukses ini langsung menjadi bahan cemoohan. Bagaimana mungkin seseorang dapat menciptakan BlackBerry, jika membuka email saja tidak bisa?


Kembali lagi ke Barrack Obama. Jika pria keturunan afro Amerika ini menduduki tampuk kekuasaan, sebenarnya tidaklah akan banyak memberikan pengaruh bagi Indonesia. Hal yang paling mudah untuk diprediksi adalah kemungkinan Indonesia tidaklah lagi sulit memperkenalkan eksistensinya dimata dunia, karena presiden AS memiliki ayah tiri yang keturunan Indonesia, sekali lagi bukan karena Obama pernah tinggal di Indonesia.


Jika ditarik mundur ke belakang, sebenarnya strategi kampanye yang diterapkan di negeri paman Sam ini sangat aplikatif. Hm..seandainya bisa dipraktekan di Indonesia. Tim sukses dari masing-masing calon sampai sang senator tidak akan sungkan melakukan door to door untuk menggalang dukungan. Bahkan satu rumah bisa dikunjungi tim sukses 2-3 kali. Kedatangan mereka pun untuk mensosialisasikan visi dan misi bukannya menyuburkan praktek serangan fajar seperti budaya kita.

Dana kampanye pun di dapat dari sumbangan para suporter, bukannya dari organisasi yang mengadakan kontrak politi dan sebagainya. Bahkan, penggunaan dana pun transparan, meminimalisir kemungkinan tuduhan korupsi dikemudian hari.

Pemilihan Presiden ke-44 Amerika ini mencatat pemilih terbesar sepanjang sejarah. Bisa jadi, fenomena ini disebabkan citra Obama yang menjanjika perubahan, menarik minat para kaum muda yang biasanya tidak tertarik dengan tetek bengek politik. Obama seakan membawa harapan baru bagi masyarakat Amerika.

Dalam memilih calon wakil presiden pun, keduanya memasang strategi cerdas. Mc Cain sengaja memilih Sarah Palin, mungkin untuk mengambil hati pendukung Hillary Clinton yang kecewa. Sebaliknya, Obama memilih Biden, seorang pria tua yang mahir dalam strategi ekonomi serta kebijakan luar negeri.

bagaimanapun, mulai hari ini Amerika telah memasuki babak baru. Semoga, meski Demokrat yang menang, tidak ada lagi embargo yang dijatuhkan pada Indonesia. meskipun tidak memiliki konektivitas, mari kita berharap, drama Obama-MC Cain dampak memberikan nafas kesejahteraan baru. tentu saja untuk dunia yang lebih baik, serta harapan, semoga lebih nyaman untuk kita tinggali.

Rabu, 15 Oktober 2008

antara pekerjaan dan impian

tentu setiap orang pernah merasakan kondisi semua aspek kehidupan rasanya menjengkelkan. bahkan sapa ramah teman di samping saya pun terasa seperti menyulut amarah. saya tidak tahu persis apa yang terjadi, mungkin karena beban pekerjaan yang rasanya overload, sehingga tanpa sengaja saya justru mengalihkannya dengan mengumbar rasa marah ini pada orang-orang di sekeliling.

saya mencoba merenungkan kembali, benarkah pekerjaan saya memang sungguh-sungguh banyak? atau malah saya saja yg terlalu manja, sehingga setiap tanggung jawab merupakan ajang untuk berkeluh kesah.

sebenarnya apa saja ya pekerjaan yang harus saya selesaikan hari ini? mm..coba saya review dulu..
untuk program techno & mobile masih ada satu ulasan mengenai launching kamera dari cannon yg harus selesai, padahal tidak bisa mengecek kaset liputannya, (trus gimana mo bikin script coba?!!!) semoga bisa selesai sebelum jam 5, supaya bisa take VO sama mas Faisal yg klo ba'da magrib udah menghilang.. ugh..semoga bisa ngejar..
juga harus kirim script host buat Kamidia Radisti, klo bisa udah di imel sebelum jam 6, biar dia punya waktu lebih banyak untuk baca-baca, jadi besok gak perlu retake berulang-ulang. selain biar si Disti enak, juga memudahkan PA-nya kan.

Bikin rundown special program buat Dinas Tata Kota, tadi di telp sama AE besok mo miting jam 2 sore. sumpah, padahal rundown bukan tugas gue neh! yo weslah, membantu sesama sepertinya dianjurkan dalam semua agama deh..
sebenarnya bukan gak mau bikin, lebih ke perasaan takut salah, saya kan masih script writer junior. selain itu klo bisa juga udh bikin draft lagu yg mo dibawain sama Letto, contact Ussie, siapa aja yg bisa ngisi acara buat host dan grup lawaknya. sebenarnya sambil berharap-harap cemas, Letto bisa gak ya? tanpa bermaksud membawa obsesi pribadi saya pada Letto, untungnya si klien memang minta mereka sebagai pemanis di talkshow nanti.
hati kecil saya sebenarnya tidak rela kalau kangmas Noe dan konco-konco itu cuma buat pemanis aja, mereka kan canggih banget, syair lagunya keren banget deh..
jadi inget sama motto sang vocalis, "Jalani setiap detikmu dengan sungguh-sungguh, soal besok urusan Tuhan". sebaris kalimat sakti inilah yang membaptis saya jadi fans mas Noe..
kalau bisa, saya harus menyelesaikan program DTK ini malam ini juga, biar besok gak nyusahin..

trus klo masih ada energi, baru buka file yg ditawarin Vampir, katanya saya disuruh bikin script untuk program 30 menit yg rencananya tayang 30 menit di salah satu tivi kabel. saya cuma berharap gak ngecewain Vampir yg udah ngasih kepercayaan, sekalian mumpung dengan status seperti saya ini kan selingkuh masih halal.

itung-itung biar laptop impian juga cepet kebeli. berbicara soal laptop, saya jadi berpikir apa saja ya daftar keinginan saya?
gaji bulan ini, setengahnya akan di dedikasikan untuk melunasi cicilan motor, yups, tinggal selangkah lagi si Archiles stroberi yg biasa mengantarkan saya kemanapun pergi itu menjadi hak milik sepenuhnya. amien..

saya juga ingin mengambil kursus bahasa inggris, yg satu ini seakan menjadi musuh terbesar saya. entahlah, mengapa saya bodoh sekali untuk bagian ini. Ingat percakapan dengan Mimit, katanya
"Yang gue tahu lo tuh orang yang senang belajar, selalu menerjang tantangan, tapi klo untuk belajar bahasa inggris herannya ada aja alasan buat menghindar"
aseli, sindirannya ngena banget! yah, saya orang yang senang mempelajari apapun, hal-hal baru juga hajar bleh, kecuali untuk bahasa inggris. harga diri saya langsung turun di level terendah deh klo udah diledekin soal kemampuan ber cas cis cus ini..
tapi kali ini saya akan berusaha, pertama yg harus dilakukan tentu mengatur pola pikir di kepala ini. saya penganut mahzab 'musuh terbesar manusia adalah pikurannya sendiri', jadi saya harus berhasil mensugesti diri, belajar bahasa inggris sama sekali bukan hal yang menakutkan.
lagipula, banyak sekali kesempatan yang terlewat, karena saya minder akibat kemampuan menguasai bahasa global ini. saya sengaja tidak mengambil tawaran beasiswa S2 ke negara manapun dan jurusan apapun itu, saya juga mengurungkan niat mengambil summer course di VOA selama 6 bulan, belum lagi harus kehilangan momen saat harus membrief dokter-dokter Singapura yg sampai saat ini masih emnjadi klien saya.
entah, apalagi kesempatan di waktu mendatang yg akan terlewat karena kemampuan berbahasa inggris saya yg ampyun ini.. jadi mulai sekarang, siapkan tekad yg lebih keras dari baja dan kemamuan yg tak lekang untuk menundukkan si bahasa inggris..

saya juga ingin memiliki notebook, tak usah yang canggih, cukup yang bisa di gunakan untuk mengetik dan beberapa aplikasi sederhana semacam photoshop.

setelah semua, saya juga ingin ganti hape, biar gak drpo klo dipake menelpon lama. juga biar gak perlu pke karet klo mau charge batere yg suka gak konek listrinya..

terakhir, semoga tahun ini saya sempat ke Makasar atau manapun yg penting keluar pulau Jawa. saya ingin mencecap aroma tanah nusantara ini, selain pulau jawa. meski saya tidak dilahirkan di Pulau yg katanya paling makmur ini, namun hampir seluruh hidup telah saya habiskan di sini. jadi, semoga saya berkesempatan melakukan perjalanan ini, bersama Sleepy dan Udin.
ah, sedang apa ya mereka saat ini? sudah lama aku tidak bertemu meski nyaris tiap hari bertelepon ria..

sekarang saya akan mengumpulkan segenap niat untuk mengerjakan semua..
semoga selesai hari ini, dan saya tidak menusahkan siapapun.. amin..

Selasa, 14 Oktober 2008

mari berkaca

tadi di kantor sempat ada sedikit kehebohan..

pasalnya salah satu partai politik yang sebelumnya menjanjikan akan datang dalam program partai bicara, membatalkan tiba-tiba, bahkan hanya sesaat sebelum taping..

padahal, ada seorang menteri yg hadir dan ajudannya yg berjumlah enam orang (ampyun..6 orang) selalu mendesak para kru, mengapa acara tidak segera di mulai..

akhirnya producer mengatakan, proses taping di tunda karena ada partai yg belum hadir..

dari tim menteri, mereka terus mendesak agar rekaman segera dilangsungkan..

sampai pada akhirnya, si Bapak Producer yg dari awal sebenarnya berusaha menjaga perasaan menteri kita itu, mengatakan bahwa yg membatalkan secara tiba-tiba adalah partai dimana si bapak menteri itu selama ini bernaung..

saya bisa membayangkan, bagaimana perasaan sang Menteri..
Mungkin malu amat sangat, namun saya rasa yg paling dia sesalkan adalah perilakuknya yg terus mendesak agar acara segera dilaksanakan, menyakitkannya, tertundanya proses recording justru karena ulah kelompoknya sendiri..

saya merasa kasihan, pada semuanya..

pada teman saya yg bertugas mendatangkan cluster, pastinya nanti dia akan dicerca mengapa salah satu parpol ini bisa membatalkan secara tiba-tiba..

pada menteri yg terpaksa harus menanggung malu..

pada partai yg telah bersedia hadir tepat waktu, namun tidak mendapat lawan diskusi seperti yg diharapkan sebelumnya..

pada partai yg membatalkan hadir, pasti mereka memiliki alasan tersendiri hingga membatalkan janji, menyedihkannya tentu akan banyak pihak yg tidak mau tahu dengan alasan mereka..

ehm..mungkin juga pada diri sendiri yg tidak bisa melakukan apa-apa untuk memperbaiki keadaan, kecuali hanya menuliskan sepenggal kisah ini..

bukannya berlagak sok alim, kejadian ini mengajak saya untuk belajar tidak menilai seseorang langsung, tanpa mencari tahu alasan yg sebenar-benarnya mengapa seseorang atau bahkan sesuatu melakukan sesuatu yg kurang berkenan bagi sebagian besar orang.

mereka pasti memiliki alasan, bahkan saat alasan itu hanya bernama rasa malas sekalipun. tentu rasa malas itu pasti disebabkan oleh sesuatu hal yg mungkin pada akhirnya kita akan memakluminya..

Sabtu, 11 Oktober 2008

masih soal manusia rawa..

entahlah apa yang terjadi pada diri ini. rasanya kokmakin susah memahami apa yang saya mau. kalau sudah begini,saya akhirnya merasa bingung sendiri. jika saya sendiri saja tidak tahu, apalagi orang lain?
hari ini tidak punya cerita..
hanya membuang waktu dengan kemalasan tak berujung..
pikiran saya masih saja dipenuhi oleh manusia rawa, semoga besok sudah tidak lagi..
tapi sebenarnya ada rasa takut akan kehilangan..

Jumat, 10 Oktober 2008

manusiarawa itu..

beberapa hari belakangan ini banyak yang berjejal di kepala..
tiba-tiba harus banyak belajar mengenai sesuatu yang yang sbeleumnya sama sekali tidak saya pedulikan. ada juga klien yang blocking di Healthy Life, klien ini merupakan salah satu departemen pemerintah yang pimpinannya amat haus akan publikasi.
semoga saya bisa mengemban amanat departemen yang tentu tidak sedikit merogoh kocek demi sesuatu yang dinamakan publikasi.

pikiran saya sebenarnya juga dipenuhi oleh manusia pemilik halamanrawa, tak usahlah saya sebutkan namanya, namun manusia ini amat filosofis memandang hidup. sepertinya hari-hari yang dilalui-nya pun tidak selalu baik, dan dia menyembul sendiri diantara deretan tekanan yang terus menghunjam.

saya tidak tahu banyak tentangnya, yang saya tahu, sepertinya hidup saya lebih mudah dibanding dirinya. saya akan mencarinya, untuk berkenalan lebih jauh, semoga suatu hari nanti ada banyak sifat bijaknya yang menular pada saya..
berkatnya, saya terpuruk akan suatu kesadaran, saya masih harus banyak belajar.
saya juga menyadari akan ke-alpa-an, ada mimpi yang terkubur dari hati ini.
sempat saya melupakannya, dan sekali lagi terimakasih untuk mengingatkannya..

duh, apalagi ya..
mungkin, besok-besok saya bisa mengunjungi rumah ini dalam kondisi yang lebih baik..
dan dengan bekal pikiran yang berisi..

Senin, 15 September 2008

Cinta pertama saya pada Al Jarreau

Saya menjadi salah satu orang yang beruntung menyaksikan perhelatan akbar Al Jerreau dan George Benson di Plenary Hall Jakarta Convention Center semalam, 14 September 2008.

Meski sejujurnya nih, sebelumnya saya sama sekali tidak tahu siapa dua musisi ini, bahkan beberapa hari sebelum pertunjukkan saya bertanya-tanya pada beberapa teman,
"Siapa sih mereka?"
"Emang terkenal ya?"
Jangan kaget ya, karena selera musik saya memang sungguh-sungguh memalukan, jadilah begini bentuknya.
Jadi motivasi menonton pun hanya sekedar tidak ingin melewatkan kesempatan (yg sepertinya) bagus.
Tidak enak hati pada yg bermurah hati memberikan tiket masuk, saya cuma sekedar ingin menonton meski tidak mengenal dua musisi ini, sedang yg berbaik hati memberikan kesempatan sedang pontang panting bekerja, akhirnya saya menawarkan diri untuk membantunya.
Akhirnya, malam itu saya ditugaskan untuk mewawancarai sejumlah penonton mengenai kesan mereka terhadap George Benson dan Al Jarreau. Wow, antusiasme mereka heboh sekali. Dan menyedihkannya, saya sama sekali tidak tahu si musisi yg sedang jadi pembicaraan, hiks..

Bahkan saat pertunjukkan sudah di mulai, saya masih menyempatkan diri untuk menemani salah seorang teman untuk merokok di teras JCC. Di depan banyak sekali calo yg lalu lalang, iseng saya cari tahu berapa harga tiket untuk menonton konser ini, dan hasilnya cukup mengejutkan saya.

Wow, tiketnya dijual dengan range harga 2,5 juta sampai 500ribu rupiah. Barulah saya sadar, anugrah besar yg saya dapatkan, tanpa perlu merogoh uang sepeserpun saya memiliki kesempatan untuk menyaksikan pertunjukkan musik musisi kelas dunia, meskipun saya tidak mengenalnya.

Sampai akhirnya saya memutuskan untuk menyaksikan konser ini, dan sekali lagi meskipun selera musik saya amat memalukan, ternyata saya amat menikmati pertunjukkan kali ini.
Al Jarreau amat memukau apalagi saat pria kelahiran 1940 ini mulai ber-skat ria.
Hm..tahulah saya, mengapa harga tiket konser ini mahal harganya.
George Benson pun tampil tidak kalah memukaunya...

Saya lupa mencatat, pertunjukkan berjalan berapa lama, maklum saya kan tidak sedang bertugas, hanya menonton, he.he..he..

Malam itu juga, saya membaptis diri, saya pengidola Al Jarreau, meski terlambat.

Sebagai fans, tentu ingin sekali minta tanda tangan, jadi bersama beberapa orang teman saya menunggu mereka di pintu keluar, sayangnya ternyata saya kurang beruntung karena mereka keluar lewat pintu yg berbeda.

Namun, selama semangat masih dikandung badan, kesempatan akan bermunculan. Salah seorang dari promotor memberikan bocoran jika dua musisi ini akan pergi ke salah satu bar di hotel Sultan. Meluncurlah kami ke tempat yg dimaksud, setelah berputar-putar akhirnya kami menemukan tempat yg di maksud. Saya masih sempat melihat George Benson, namun Al Jarreau sudah masuk ke kamar hotel, mungkin lelah ya..

Di satu sisi saya sedih karena tidak bisa bertemu dgn opa Al Jarreau, namun di sisi lain saya amat mensyukuri kesempatan yg saya peroleh hingga akhirnya saya merasakan yg namanya love at the first sight pd opa Al Jarreau.

Minggu, 07 September 2008

Afgan oh Afgan


Rasanya tidaka da satu orang pun yang tidak mengenal Afgan, tentunya untuk kawasan Indonesia saja ya, dan jika boleh di persempit untuk kawasan kota besar yg ada di Indonesia.
Sama sekali tidak bermaksud untuk menganaktirikan saudara kita yg tinggal di pelosok negeri, namun kita tidak dapat menutup mata bukan dengan fakta bahwa masih ada beberapa wilayah yg belum tersentuh kemewahan bernama radio dan televisi kan?
Afgan, si solois yg melejit lewat single "Terimakasih Cinta" ini langsung mendapatkan popularitas yg mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Seperti berpola, lagu-lagu berikutnya pun asal dinyanyikan oleh Si Kasep ini akan menjadi top 40 di chart musik.

Pada 6 September lalu, tanpa sengaja saya menonton live performance Afgan bersama dua band yg juga tidak kalah populer, tidak perlulah saya sebutkan apa nama band ini, meskipun setengah mati saya memuja salah satunya..

Yang ingin saya ceritakan adalah, pengalaman yg tanpa sengaja tercipta justru setelah konser berlangsung. Masih dalam semnagat go green nih, semacam komitmen yg sengaja saya patri dalam hati sebagai wujud cinta saya pada bumi tercinta. Belum banyak yg bisa saya lakukan, hanya komitmen untuk membuang sampah pada tempatnya. Sepele bukan? Tapi percayalah, untuk saya hal ini menjadi hal yg cukup sulit untuk di realisasikan.

Tanpa sengaja, saya melihat ada tisu melayang dengan pasrah di jalanan, dan terlihat dengan amat sangat jelas yg membuang adalah seseorang yg mengendarai sedan, meski bukan Mercy atau BMW, sedan tentu menempati kasta tersendiri dalam jagad permobilan bukan?

Saat itu, yg terlintas dalam otak yg terkadang suka lemot ini hanyalah 'Orang kaya belum tentu memiliki pribadi yg juga kaya'.

dan, eng..ing..eng.. pasa kepala ini menoleh untuk tahu rupa si pembuang sampah sembarangan ini, ternyata..

benar sodara-sodara, yg membuang selembar (yaks, memang cuma selembar) tisu ini adalah si Kasep yg banyak di idolakan oleh para kaum hawa itu, siapa lagi klo bukan Afgan.
Mungkin, ada yg berpikir klo saya terlalu membesar-besarkan, tapi buat saya ini sama sekali bukan hal yg kecil.

Bagaimana bisa, seorang public figure yg tengah berada di puncak popularitas ini seenaknya saja membuang sampah (sekali lagi saya tekankan, memang hanya selembar tisu), sembarangan?!!!

Ayolah afgan, lebih cintai bumi kita yg cuma sebiji ini, syukur-syukur kamu labih milih untuk pke sapu tangan..
hi..hi..hi..

Kamis, 04 September 2008

Hari Berat Euy..

minggu ini rasanya berat banget, saya dipaksa untuk mempelajari sesuatu yg sebelumnya sama sekali tidak saya sukai, teknologi.
Bukannya saya orang yg anti teknologi, hanya saja selama ini saya sudah terlanjur tidak peduli dengan tetek bengek gadget,
lah wong BlackBerry itu ternyata merk saja saya baru tahu, selama ini saya pikir BlackBerry itu semacam layanan supercanggih yg terdapat dalam ponsel.
Jadi, saat orang lain cuma perlu berjalan untuk mencari tahu teknologi terbaru kemudian memindahkannya dalam bentuk tulisan, saya mati-matian harus berlari untuk membekali otak ini dengan pengetahuan yg mungkin menurut orang lain sangatlah sepele. Beban ini semakin diperberat dengan kehadiran seorang mentor yg entah mengapa, kok pandangan saya terhadap beliau selalu negatif.
Kok rasanya, mentor saya selalu menjatuhkan saya yah?
Untungnya, selain sang mentor, orang yg terlibat langsung dengan produksi saya sisanya baik semua, malah saya yg jadi tidak enak hati sendiri, dan saya tidak pernah bosan untuk membungkuk sambil berujar, "Tolong yg sabar ya, menunggu saya belajar," dan ajaibnya mereka tersenyum bijak sambil mengangguk penuh pengertian.
Terimakasih ya Tuhan untuk kesulitan yg berselimut dengan seribu kemudahan ini..
Hm..sejenak menarik nafas, mungkin jika saya mampu melewati semua ini, di masa depan, justru kerikil kali inilah yg akan menghantarkan saya ke sebuah kenyamanan yg jauh lebih baik dari sekarang, semoga saja..
Rasanya sangat ingin marah dan berteriak, tapi pada siapa, saya bingung sendiri.
Jadi yg bisa dilakukan hanya bersabar, semoga kesulitan ini cepat berubah menjadi hikmah ygpada akhirnya akan saya sukuri, seperti bencana yg menimpa saya dan dua orang sahabat saat sedang bertandang ke kota gudeg, Jogjakarta..

Selasa, 26 Agustus 2008

The Pursuit of Happines



film ini menurut saya masuk dalam kategori sangat layak di tonton. Berisi kisah seorang sales mesin deteksi tulang bernama Chris Gardner. Setiap hari sebelum menawarkan dagangannya, Chris mengantarkan anaknya ke tempat penitipan.

Keadaan ekonomi sulit menyebabkan semuanya tidak mudah. Belum lagi kewajiban membayar sewa flat yg sudah jatuh tempo sejak lama sampai kebutuhan lainnya yg tidak akan terpenuhi selama si mesin deteksi tulang tidak jga laku terjual.

Keadaan makin genting, sang istri memutuskan untuk meninggalkannya. Sampai harus menginap di motel samapi berebut tempat tidur di panti sosial demi menghindari tidur beratap langit.

Sampai satu ketika, Crish berkesempatan mengikuti pendidikan menjadi seorang pialang. Saya bukan orang yg pandai menceritakan detif film, namun ada satu kalimat yg terus terngiang di kepala saya. Kalimat ini muncul saat Chrish sedang menasehati sang putra tercinta, "Jangan biarkan orang lain berkata kau tidak akan bisa, termasuk diriku." Sebuah kalimat yg amat sangatlah sederhana, namun mengandung kekuatan yang amat sangat.

dan, jika direalisasikan, maka akan menciptakan manusia pantang menyerah untuk mengejar keinginan, bukan karena agar impian terwujud namun untuk membuktikan pada orang disekeliling bahwa kita bisa melakukan apapun tanpa kecuali.

sebuah film yg sangat inspiratif, terlebih lagi film ini memang based on true story, bukan fiksi rekaan semata.

So, bukan hal yg tidak mungkin bukan menggapai mimpi tanpa kecuali?

Senin, 25 Agustus 2008

be my self



beberapa bulan lalu saya mengkhatamkan buku 'the naked traveler' yg di bikin seorang backpakers bernama Trinity. Bukunya asik banget, bercerita dengan sangat rileks mengenai pengalamannya keliling dunia tentunya dengan budget yg tidak bisa dikatakan berlimpah.

Saya juga jadi mempercayai cita-cita saya untuk keliling dunia sama sekali bukan hal yg mustahil untuk diwujudkan meskipun termasuk dalam kelompok orang-orang dengan ekonomi sulit.

Trus, sebenarnya apa yah hubungannya sama trench coat yg saya pajang disamping? Sebenarnya sama sekali tidak berhubungan, hanya saja saya amat menggilai baju panjang ini, rasanya sangat tepat dan memang tempatnya jika nanti saya berkesempatan mendatangi negara empat musim, ya si trench coat inilah baju kebesaran saya.

sebenarnya, di sini pun saya sering memakainya. Bodo amat orang mau bilang gak pantes atau aneh. kan yg penting be my self.. he..he..he.. Meski sebenarnya kata be my self cuma buat mangkir dari tuduhan tak bisa memilih kostum yg tepat sesuai dengan tempat aja sih..

Hm..sebenarnya sebarapa besar sih tiap orang mau mengikuti suara hati tanpa mempertimbangkan suara-suara dari luar sana yg cenderung jadi polusi otak kita? Orang-orang di luar sana terlalu banyak mencemari pemikiran kita, sampai entah kita sadari atau tidak, pada satu ketika kita malah tidak tahu apa yg menjadi keinginan kita sesungguhnya.

so, agaknya kata ajaib be my self sebaiknya selalu nempel di otak, gak boleh bergeser sedikitpun, meskipun tidak harus diaplikasikan secara penuh kan?

begitu juga dengan mimpi untuk keliling dunia. Saya bukan orang yg memiliki harta berlimpah. Status pun masih freelance yg kontrak kerja harus diperbaharui tiap tiga bulan sekali. Namun ini tidak membuat saya menjadi pesimis. Saya bisa menabung, yah paling tidak saya akan berusaha nego dengan hati, dalam waktu dekat kalau belum bisa keliling dunia, yah minimal keliling Indonesia saja dulu. Toh kita dikarunia negeri yg elok tak terhingga, jadi rasanya akan hampir sama menyenangkannya.

so, siapa yg mau bergabung bersama saya untuk berpetualang? Tentu saja BS-BS yah?!!!!ha...ha..ha...

Senin, 09 Juni 2008

Kommit yuks!!


Si Lampu Merah yang membuat kita gregetan ingin menerjang, terlebih saat tengah malam
Rasanya hal yang paling berat di dunia adalah komitmen, berat untuk memulai dan mendisiplinkan diri untuk tetap patuh pada komitmen yang telah kita sepakati, baik dengan orang lain mapun dengan diri sendiri..

Untuk saya pribadi, komitmen pada diri sendiri saja rasanya sulit sekali untuk mematuhi apalagi komitmen pada orang lain ya?!

Sebagai contoh kecil, saya berjanji untuk tidak lagi melanggar si lampu merah tapi saat tengah malam dan jalanan sunyi senyap, rasanya gatal sekali untuk tetap memacu kendaraan saya agar tidak berhenti 'toh jalan sepi' demikian kata hati saya, atau malah jika saya bertahan di belakang garis ada semacam perasaan tidak enak pada kendaraan yang mengantri di belakang saya..

Lah wong mematuhi peraturan kok malah merasa tidak enak coba?!

Ini sama sekali tidak mengada-ada, semoga mulai detik ini saya menjadi orang yang lebih berkomitmen..

Rabu, 28 Mei 2008

mari membumi


siapa tidak mengenal sandal idaman wanita 'Manolo Blahnik' ini? Sayangnya sepatu ini hanya bisa dinikmati segelintir orang yang beruntung masuk dalam socialite saja..
ada semburat merah di luar sana
untungnya aku sedang di dalam
hanya melihat lihat
sama sekali tidak merasakan
bernarkah aku untung
masih bisa bersenang-senang
dan merasa tenang
sedang di luar sana
tetap saja ada angkara
inikah yang namanya egois?
biar saja yang lain sengsara
yang penting aku tidak
aku tidak mau lagi seperti ini
terpatri dalam jiwa egois tanpa batas
aku mau berubah
jadi lebih baik tentunya
aku mau toleran
pada semua hal yang terjadi
agar aku
lebih manusiawi
dari saat ini

Senin, 26 Mei 2008

Nikmati hari ini sepenuh hati..

Yippie, hari ini saya gak kenal istilah 'i don't like monday' yang ada justru semangat tiada tara untuk menyambut pagi..
Gak ada apa-apa yg spesial sih, cuma hepi aja coz weekend kmaren bener2 diisi dengan hura2 yang menggembirakan.
Berawal dari niat mulia menghibur seorang teman yang depresi karena BAB I skripsinya dengan semena-mena dirombak oleh Kajur (padahal menurut saya si Kajur ini orang yg baik luar biasa loh!!).
Tidak tega melihat muka melas yang dipasang oleh kawan saya ini sejak sore, akhirnya pada jam 12 teng kita berkonvoi menuju Monumen Nasional atau yang biasa kita panggil akrab dengan MONAS.
Alih-alih berniat menghibur kawan, yang ada saya pribadi justru merasa lebih menghibur diri sendiri, soal kawan saya entahlah, saya tidak tahu pasti dia merasa terhibur atau tidak.
Disana kita dengan semangat sok tahu berusaha menganalisis ukuran tinggi cawan, tiang, sampe obrolan seputar berapa kilogram berat emas 'si lidah api'.
satu lagi kesadaran terpampang, ternyata saya gak pinter2 amat, dan kebodohan saya berhasil memancing tawa semua kawan-kawan saya..
Ada apa gerangan?
saya berpikir nyala si lidah api berasal dari lampu yang ada di dalam emas, catat 'di dalam emas' sodara-sodara..
Untunglah salah satu kawan mau menjelaskan bahwa cahaya lampu justru berada di luar emas!!!
hiks..hiks..hiks.. ternyata saya bodoh dan bloon tentunya
wakak..kak..ka..k!!
agar kebodohan ini tidak makin menjadi, hari ini saya langsung browsing tentang monas untuk mencari data yang akurat tentunya, dan inilah hasil penemuan saya..
tinggi total keseluruhan adalah 132 meter, memakai filosofi 17-8-45 yang berkiblat pada tanggal pengesahan kemerdekaan republik tercinta kita, ukuran cawan 45mx45m, pada bagian bawah ada museum yang tingginya 8m serta tinggi cawan 17m..
dibangun tahun 1960 dan ada juga yang menulis 1961 (terserah mau percaya yang mana, tapi sunah rasul sih pilih yg ganjil he..he..he..), arsiteknya Sodarsono dan F. Silaban dengan konsultan Ir. Rooseno.
Yippie..
sekarang bertambah deh pengetahuan yang berbanding lurus dengan bertambahnya kenangan yang tersimpan rapi dalam elebreum otak saya..
Terimakasih untuk kesenangan yang masih bisa saya rasakan ini, juga atas kesadaran bahwa yang saya lalui ini cukup berharga sehingga saya lebih menghargainya..
Saya tidak mau lagi merasakan betapa yang saya lalui sangat berarti justru saat semua telah selesai dilalui..
sehingga untuk saat ini saya memilih untuk menikmati dan menyerap semua kebahagiaan yang bisa dirasakan selagi masih ada eksempatan..
semoga kelak tidak lagi ada penyesalan..


Jumat, 23 Mei 2008

Hari ini rasanya biasa banget, tadi sempet males-malesan berangkat ke kantor dan sukses sampe kantor jam 3 sore!! (oh betapa baiknya kantorku, gak mempermasalhkan pegawainya yg suka khilaf ini)..
Tapi aku tebus dengan menyelesaikan tugas buat hari senin loh..
Soal foto di sebelah, hayo pada inget gak cowok yg jalam mesra sama Keira? Saya juga gak yakin sih, klo gak salah dia itu yg jd prajurit di Pride and Prejudice, hu..hu..hu.. ternyata dia lebih ganteng daripada yg jadi Tuan Darci..
Klo Keira gak mau. dengan senang hati saya menerima..
he..he..he..
Tiba-tiba jadi inget sama semboyan yg sengaja saya ciptakan untuk mengobati depresi, "Kenapa cowok keren cepet lakunya?"
Jawabnya tentu gak usah pke mikir yah..

Ini dia alasan kenapa kamu harus nonton The Other Boleyn Girl

Siap-siap ya liat tampang keren King Henry VIII yang diperebutin sama Natalie Portman dan Scarlett Jokansson kalo tar kamu nonton The Other Boleyn Girl..

Rabu, 21 Mei 2008

Traktir dunks pren..

ajak temenmu yg baru kerja buat nonton film 'The Other Boleyn Girl' yg dibintangi sama Eric Bana, Natalie Portman, sm Scarlett. Film ini asli keren banget, skalian biar kamu gak makin gondok sama temen, kan udh di traktir masa masih kesel?

si Fresh Graduate

Pernah denger nih tentang satu kondisi saat para fresh graduate yg lagi semangat-semangatnya cari kerja dan beruntungnya mereka langsung dapet kerja, maka kebanyakan (kebanyakan loh!!) akan mengalami satu masa yang saya menyebutnya "gegap suasana".
Mereka cenderung dianggap blagu karena merasa yang ter...
Tapi apa iya yah mereka blagu beneran?
Sebenernya sih menurut saya tidak sama sekali karena mereka memang baru saja mengalami suasana baru, dari kuliah yang selalu berkutat sama tugas, apalagi kondisi mereka sebelum lulus kan harus bikin TA yg lumayan mampu mengguncang jiwa, kalau mau gaul juga kudu musti jadi anak manis biar dapet duit jajan
Tiba-tiba aja,
Treng!!!
Si Fresh Graduate ini bisa mendapat pundi rupiah dari hasil keringat sendiri, bangga? Pasti dong!!
Jadi buat yang lagi punya temen yang tiba-tiba berubah jadi lebih gimana gtu gara-gara beru ngrasain dunia kerja, maklum aja, tar juga sembuh sendiri kok..
Kalo yang sampe berabad-abad gak sembuh juga sih berarti mang si Fresh Graduate aja tuh yang berbakat buat di benci..

Selasa, 20 Mei 2008

pagi yang menakjubkan

pagi tadi sebenarnya aku bangun seperti biasa, jam 5 pagi.. Tapi gak tahu kenapa aku tergoda untuk lihat VCD dari klien yg isinya seputar penyakit diabetes gitu, agak mengerikan memang, dan yang lebih mengerikan lagi karena tanpa sadar aku menghabiskan waktu tidak kurang dari 30 menit.
Alhasil, yang biasanya aku bisa berangkat ke kantor pada jam 6 kurang, tadi pagi aku sukses berangkat ke kantor jam 6 lewat..
Sampe kantor, sang producer tercinta langsung confirm klo klien minta di brief!!
Oh my god, ternyata lusa kmaren aku lupa print script, jadi terpaksa harus mulai menyalakan komputer yg lemotnya gak ketulungan..
5 menit..
10 menit...
ugh, sampe menit ke 15 aku belum juga bisa buka file yg seharusnya udah manis dalam genggaman..
dan akhirnya cuma bisa pasrah menunggu, sayangnya waktu tak pernah mau menunggu!!
Akhirnya jam 8 kurang 10 menit ketemu juga sama klien (bayangin 10 menit sebelum live!!!)
Karena script ini udah di buat kurang lebih sebulan lalu, gak banyak content yang aku inget, cuma samar-samar gitu..
tapi untunglah 1 jam live berjalan lancar, tapi sekarang aku ngantuk berat!!!
Hiks..
setelah instropeksi diri, semua memang salahku sih, semalem ngobrol sama temen kosan sampe jam 1 padahal sadar banget besoknya harus kerja pagi..
Jadi, meskipun aku selalu di kenal sebagai orang yang selalu pke rasio tapi kalo udh ngikutin nafsu bubar deh semua..
Jadi inget sama resolusi untuk jadi orang yang baru dengan pola pikir baru yang ternyata belum bisa terpenuhi seutuhnya..
Ayo, doakan aku..

Sabtu, 03 Mei 2008

senja kali ini

senja kali ini berlalu
bersama semilir bayu
melegakan
namun..
ada sedikit nyeri di sini
dalam dada
terlalu dalam hingga tak teraih
entah mengapa
aku juga tak mampu
menyentuh nyeri yg selalu membayangi
mungkin
hanya ada satu cara
kedatanganmu
bersama
sebongkah asa
yang belum sempat terjalin
akankah masa itu datang?
dalam hati aku hanya bisa berujar lirih
"semoga saja"
agar penantian ini tidak semakin sia-sia
di hadapan mereka

Kamis, 01 Mei 2008

"setiap pilihan yang kita ambil akan membawa konsekuensi tersendiri
yang terpenting bagaimana kita mempertanggungjawabkan pilihan dan tidak merugikan orang lain, betapapun orang lain ini tidak berarti untuk kita"
mulai hari ini aku berjanji pada cahaya kelam dini hari untuk menjadi manusia baru
berpola pikir baru
dengan berbekal semangat baru
semoga..
semua berjalan seperti yang kumau