Selasa, 16 Desember 2008

Twilight



ehm..suasana hati saya sedang mengacu pada sebuah karakter bernama edward cullen. ya, dia si pria tampan nan baik hati yang sayangnya bukan dari bangsa manusia. kemarin, saya menyaksikan aksinya dalam menjaga Bella Swan lewat film Twilight

sungguh, sebenarnya si tokoh tidak bisa dikatakan ganteng mutlak, masih banyak tokoh lainnya yang jauh lebih rupawan, hanya saja..
karakter yang diperankannya begitu apik, dengan sosok yang selalu ada saat sang pacar sedang membutuhkan..
uhm, sebuah karakter yang tentunya di inginkan oleh perempuan manapun.

namun dari semua adegan, yang di dominasi oleh atmosfer misteri sekaligus aksi tak biasa seperti terbang diantara pepohonan (jujur saja mengingatkan saya pada film china 'n the gank), saya justru terpukau saat Bella tanpa sengaja menjatuhkan apel dan Edward dengan sigapnya mengambilkan.





Film ini mengajak penonton (atau tepatnya saya pribadi) untuk merenung, saat cinta memilih seseorang untuk mencintai, maka akan di ikuti oleh berbagai konsekuensi, selanjutnya yang datang adalah seberapa kuat niat untuk menjalankan komitmen tersebut.

Edward, seorang vampir yang dihadapkan pada pilihan sulit. mencintai bangsa manusia, yang berarti juga membahayakan anggota keluarga yang lainnya. begitu pula Bella, semenjak menjalin hubungan dengan Cullens malah membahayakan diri. dengan kekuatan cinta, keduanya berusaha untuk saling menjaga.

film yang diangkat dari novel berjudul sama ini kini sedang menjadi pembicaraan hangat. penulis novelnya Stephine Meyer mendapat julukan the new JK Rowling dalam usia relatif muda, 38 tahun. Hm..sebuah usia yang membuat iri usia manapun dengan tangga kesuksesan yang berhasil di raihnya.

kesimpulannya, film ini saya amsukkan dalam kategori ordinary love story, yang membedakan adalah bahwa si tokoh pria merupakan bangsa Vampir, dan ehm..ternyata Vampir ada juga yang menjadi vegetarian.
ada juga dialog yang mengsankan, "Bangsa vegetarian seperti kami tidak jauh berbeda dengan manusia yang selalu memakan tofu, mereka dapat bertahan hidup hanya saja tidak sampai merasa amat puas akibat pengendalian diri".
makna untuk saya pribadi, jika saya bisa mengendalikan diri untuk tidak terlalu memenuhi keinginan, maka saya dapat menjadi orang yang lebih bijak tanpa dikuasai oleh hawa nafsu.
sama persis dengan tulisan seseorang yang saya kagumi,
Jangan takut untuk memberi, kamu tidak akan kekurangan karenanya. Jika kamu merasa kekurangan, maka tinggal kurangi saja keinginanmu, maka semua akn mnejdi impas, tidak lebih tidak kurang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejak