Senin, 26 Mei 2008

Nikmati hari ini sepenuh hati..

Yippie, hari ini saya gak kenal istilah 'i don't like monday' yang ada justru semangat tiada tara untuk menyambut pagi..
Gak ada apa-apa yg spesial sih, cuma hepi aja coz weekend kmaren bener2 diisi dengan hura2 yang menggembirakan.
Berawal dari niat mulia menghibur seorang teman yang depresi karena BAB I skripsinya dengan semena-mena dirombak oleh Kajur (padahal menurut saya si Kajur ini orang yg baik luar biasa loh!!).
Tidak tega melihat muka melas yang dipasang oleh kawan saya ini sejak sore, akhirnya pada jam 12 teng kita berkonvoi menuju Monumen Nasional atau yang biasa kita panggil akrab dengan MONAS.
Alih-alih berniat menghibur kawan, yang ada saya pribadi justru merasa lebih menghibur diri sendiri, soal kawan saya entahlah, saya tidak tahu pasti dia merasa terhibur atau tidak.
Disana kita dengan semangat sok tahu berusaha menganalisis ukuran tinggi cawan, tiang, sampe obrolan seputar berapa kilogram berat emas 'si lidah api'.
satu lagi kesadaran terpampang, ternyata saya gak pinter2 amat, dan kebodohan saya berhasil memancing tawa semua kawan-kawan saya..
Ada apa gerangan?
saya berpikir nyala si lidah api berasal dari lampu yang ada di dalam emas, catat 'di dalam emas' sodara-sodara..
Untunglah salah satu kawan mau menjelaskan bahwa cahaya lampu justru berada di luar emas!!!
hiks..hiks..hiks.. ternyata saya bodoh dan bloon tentunya
wakak..kak..ka..k!!
agar kebodohan ini tidak makin menjadi, hari ini saya langsung browsing tentang monas untuk mencari data yang akurat tentunya, dan inilah hasil penemuan saya..
tinggi total keseluruhan adalah 132 meter, memakai filosofi 17-8-45 yang berkiblat pada tanggal pengesahan kemerdekaan republik tercinta kita, ukuran cawan 45mx45m, pada bagian bawah ada museum yang tingginya 8m serta tinggi cawan 17m..
dibangun tahun 1960 dan ada juga yang menulis 1961 (terserah mau percaya yang mana, tapi sunah rasul sih pilih yg ganjil he..he..he..), arsiteknya Sodarsono dan F. Silaban dengan konsultan Ir. Rooseno.
Yippie..
sekarang bertambah deh pengetahuan yang berbanding lurus dengan bertambahnya kenangan yang tersimpan rapi dalam elebreum otak saya..
Terimakasih untuk kesenangan yang masih bisa saya rasakan ini, juga atas kesadaran bahwa yang saya lalui ini cukup berharga sehingga saya lebih menghargainya..
Saya tidak mau lagi merasakan betapa yang saya lalui sangat berarti justru saat semua telah selesai dilalui..
sehingga untuk saat ini saya memilih untuk menikmati dan menyerap semua kebahagiaan yang bisa dirasakan selagi masih ada eksempatan..
semoga kelak tidak lagi ada penyesalan..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejak