Minggu, 13 Maret 2011

Kangen Dydit, Ebeth dan Butet



Ini hari senin. Hari dimana pekerjaan saya menumpuk berkalilipat tekanannya. Hari dimana seharusnya saya memiliki double energy untuk menyelesaikan satu persatu pekerjaan saya, mencari berita kemudian membuat ikhtisarnya.
*tentu saya menulis ini seusai menjalankan tanggung jawab primer

Namun, hati ini diliputi kerinduan mendalam pada tiga orang sahabat yang pernah mengisi hari-hari saya dalam rumah ceria. Ya, aku sedang merindukan kalian teman. Dinia Saridewi a.k.a Dydit, Elyzabeth Tamba a.k.a Ebeth, dan Melva Herawati Sirait a.k.a Butet.

Tak kupedulikan seberapa banyak perselisihan yang pernah ada. Tak kuingat seberapa mangkel aku pernah merasa kesal pada kalian. Saat ini aku ingin bersama kalian. Titik.

Yang kurasa saat ini, aku ingin berada dalam ruangan itu. Ruang tengah yang lampunya sering mati. Kita sering bespekulasi bahwa ruang tengah itu berhantu, makanya ‘si pengunggu’ tak suka jika ruangan itu terang benderang. Ruang dimana kalian bertiga akan merajut mimpi usai menonton televisi.

Ruang tengah serbaguna. Tempat kita makan bersama. Tempat kita leyeh-leyeh. Tempat kita nonton televisi maupun DVD yang seringnya bajakan.

Ah, aku mau melakukan apa saja untuk mereka ulang satu scene saja adegan di rumah ceria bersama kalian teman.

Tak kusangka, aku akan merindukan semua itu. Saat dimana rasanya tak akan menjadi berarti, tapi ternyata mengesankan hati hingga mencipta nyeri di ulu hati.

Hayuk, kapan kita bisa makan bubur ayam di dekat tukang buah itu?
Kapan kita makan Ayam Taliwang?
Atau..
Makan nasi-kangkung-sambal-dan tempe goreng pun jadi. Asalkan itu bersama kalian teman. Lengkap. Tak boleh kurang satu pun!!! Saya menggungat!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejak