Kamis, 09 April 2015

Menonton Filosofi Kopi


Jangan bayangkan ini sebuah resensi film, hanya kesan yang mendalam usai menonton.

Menonton Filosofi Kopi di hari pertama pemutaran serentak. Ini film Indonesia pertama yang saya tonton tahun ini. Seperti sebelumnya, Angga Dwimas Sasongko tak pernah gagal.

Film ini bercerita tentang persahabatan Ben dan Jody serta perjuangan untuk mempertahankan kedai kopi mereka, Filosofi Kopi. 

Ayah Jody meninggalkan hutang senilai Rp 800 juta dan sebagai anak, Ia berkewajiban membayar, bagaimanapun caranya. Jody pun harus menguji kesabaran untuk bernegosiasi dengan idealisme karibnya, Ben. 

Saya menyukai dialog dalam film ini, cerdas dan menghibur. Sampai saya bingung saat dua kali Jody memaki Ben dengan kalimat, "Cibai lo". Gegar budaya jadi terasa, saat bioskop dipenuhi gelak tawa dan saya kebingungan. Sampai akhirnya saya menemukan arti kata cibai, hahahahaha..

Juga jangan abaikan kampanye tim promosi film ini, yang ingin mengkopikan Indonesia. Setelah nonton, rasanya ingin nongkrong dan menyeruput kopi, tapi sayang, waktu mendekati tengah malam dan teman menonton memiliki kewajiban bekerja besok pagi buta.

Pokoknya besok saya kudu ngopi, titik.

Oia, sekedar intermezzo, film ini lahir dari impian besar Anggia Kharisma, sang producer. Kembali saya harus meyakini, apa yang dibuat dengan hati tentu akan diterima dengan hati. Sembah hormat untuk orang-orang hebat yang mendedikasikan diri bagi film ini. Terima kasih banyak Angga, Anggi dan Jenny. Juga untuk setiap cast yang membuat film ini sungguh layak diberi tepuk tangan yang meriah.

Daaaan..bagi yang menonton, jangan beranjak pergi sampai film ini benar-benar selesai. Pokoknya jangan.

2 komentar:

  1. Nggak se- berantakan yang digambarkan awak. Saya jadi ingin nonton ini film. Tulisan yang cikib (kalo nggak mau dibilang resensi )

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, terima kasih. Teman emang selalu membuat hati terasa lebih baik setelah patah arang. Tapi tetap saya mau kembali belajar menulis, biar bisa mbikin tulisan yg bernyawa, doakan teman..saya berhasil mematuhi komitmen.

      Hapus

tinggalkan jejak