Senin, 02 Maret 2009

sepucuk euphoria kamar baru

baru dua malam saya menempati sepetak kamar baru. lebih kecil, lebih sederhana, namun siapa nyana, ternyata lebih menyenangkan dan memberikan ketenangan tanpa batas. kamar baruku, kunamakan saja greenbox. memakai pupur warna hijau lembut dengan langit-langit tinggi menjulang.
bentuknya kotak tak tak, saking kotaknya. warna pintu dan lis jendela lebih tua, namun tetap dalam gradasi hijau.

saya menempatkan sehelai kasur dipojokan, sejajar dengan bagian kepala ada kotak rakitan setinggi satu meter. disebelahnya ada kotak printer yang beralih fungsi menjadi meja rendah. barulah disebelahnya ada si induk kotak, lemari coklat dengan dua pintu. lemari ini bisa jadi menjadi ketua suku diantara kotak-kotak perabot yang mendominasi si greenbox. meskipun untuk ukuran lemari pada umumnya, lemari ini bisa jadi diperuntukkan untuk anak-anak.
tak mengapa tentunya, karena toh koleksi baju saya sama sekali tidak bisa dikatakan melimpah.

satu lagi kesadaran mencuat, ternyata saya telah memasukkan unsur minat dalam perabotan kamar. ya, saya yang lebih menyukai bentuk kotak, ketimbang oval apalagi buat. mungkin sebagai representasi sikap saya yang terkadang kaku, getas, tak bisa bengkok dan fleksibel.

saya, si manusia yang terkadang memiliki ambisi memuncak, namun tak disertai realisasi mengagumkan. alih-alih berjuang sekuat tenaga, implementasinya malah hanya berkoar, alhasil, sampai sekarang saya hanyalah menjadi budak, atas apa yang terjadi.

kembali lagi ke soal kamar baru, inginnya saya akan lebih produktif. mencipta maupun berkarya. lebih memiliki kebebasan merenung. tak lagi terbelenggu pada rasa kesal yang sukanya bersemayam dalam dada. tak lagi beralasan capek. ya, saya harus lebih produktif, karena kini saya sama sekali tak memiliki alasan untuk berleha-leha. diakan saya!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejak