Selasa, 24 November 2009

Apresiasi untuk Ulang Tahun ke-9 Metro TV


hari ini kantor sedang merayakan hari jadi ke-9. sebuah angka terakhir dalam sususan yang berjumlah satu digit. tiba-tiba teringat nukilan tulisan Dee, satu bisa saja melengkapi, karena dua terkadang malah menghancurkan.

dalam permainan kartu, angka sembilan menjadi perlambang hoki. apalagi jika sedang bermain kiu-kiu (saya ndak tahu spelling yang benar). angka sembilan juga merujuk pada mendekati kesempurnaan. paling tidak, saat saya kuliah, nilai sembilan merujuk pada nilai A plus. angka 9 pula menjadi anugerah yang saya miliki untuk skripsi. maaf jika mengesankan kesombongan, paling tidak inilah hal yang saya banggakan selama menimba ilmu. biar IP gak bagus-bagus amat yang penting skripsi nilai 9, hehehe.

filosofi angka sembilan sendiri mungkin memiliki makna yang mendalam, namun saya yang bodoh ini ndak mengerti.

bagi saya, angka sembilan tak memberi pemaknaan istimewa.

kantor ini, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, membabtis diri sebagai stasiun televisi berita pertama di tanah air. pada awal mula kehadirannya, seakan menjadi oase ditengah-tengah tayangan infotainment dan film misteri yang kala itu sedang menjamur. lagi-lagi, bagi saya pribadi, jujur saja, tayangan Metro TV tak terlalu menarik. wajah cakep para pemain sinetron dan aura mengerikan dari para hantu lebih memberikan daya tarik bagi saya saat menyaksikan kotak ajaib bernama televisi.

sampai tsunami meluluhlantahkan bumi serambi mekkah di penghujung 2004. Metro TV menjadi media yang cukup apik memberikan laporan sekaligus gambaran nyata mengenai apa-apa saja yang tergambar di lapangan. belum lagi air mata Nadjwa Shihab yang meleleh-leleh saat memberikan laporan langsung. tentu saja momen itu memberikan nilai plus bagi pemirsa, termasuk saya di dalamnya.

kini, Metro TV tidak sendirian. ada stasiun TV sebelah yang juga mengambil segmentasi serupa. beberapa kali saya keluar kota, masyarakat memberikan apresiasi atas persaingan antara Metro TV dan stasiun tetangga itu. ada-ada saja penilaian mereka, dari yang serius sampai sepele. saya hanya menanggapinya dengan cengiran, memangnya mau apalagi? law wong saya disini juga ndak lebih dari sebatas freelance. bahkan menjadi bagian secara resmi pun tidak.

paling tidak, satu hal yang saya banggakan disini. sampai sejauh ini, dan setahu saya, stasiun TV ini masihlah menggenggam sesuatu bernama idealisme. masih menggunakan kode etik dalam memilih materi tayangan tanpa mengumbar nafsu untuk meraih rating. ya, beragam tayangannya masih mempertimbangkan nilai-nilai edukasi dan tidak mendahulukan provokasi yang berpotensi menangguk rating serta untung.

juga tema-tema yang diusung selalu menunjukkan rasa cinta pada negeri. tahun ini, dalam perayaan hari jadinya, Metro TV mengambil tagline, CINTA NEGERIKU. hahaha..saya selalu bersemangat jika ada pembicaraan berkaitan dengan nasionalisme. meskipun beberapa waktu lalu ada yang mencibir mengenai nasionalisme yang saya miliki tak lebih dari nasionalisme bangsa jawa. tak apalah, sambil belajar memahami nasionalisme dalam makna sesungguhnya dan merata. yang penting saya tetap mencintai negeri ini, sejati loh, tanpa syarat, apapun kondisinya.

selamat ulang tahun Metro TV. semoga kedepannya para penggede di kantor ini menjadi lebih peduli terhadap nasib para pekerjanya. agar para awak juga tak kalah bersemangat memajukan menjadi stasiun TV berita yang mumpuni dan tak kalah dari TV sebelah tentunya.

hanya kelakar, tak usah diambil hati apalagi sampai jantung. bravo!!!

1 komentar:

tinggalkan jejak