Minggu, 27 Juni 2010

Juni Berakhir..


gambar diunduh dari www.juni.ca/
Juni sebentar lagi berlalu, melintasi putaran waktu. tak banyak yang terjadi di bulan ini, kecuali perjalanan gila ke Ujungkulon tanggal 23 Juni lalu. saya katakan 'gila' karena sungguh tak sebanding dengan usaha menuju lokasi.

ya, saya hanya berada 6 jam di tempat 'sulur-sulur surga' itu, sedang total perjalanan yang harus ditempuh adalah 16 jam, edan. yah, namanya juga perjalanan gratis dan nebeng, gak boleh banyak protes apalagi tuntutan. paling tidak, saya pernah menjejakkan kaki di tempat maha indah itu.

saya sempat tumbang di pertengahan bulan. sakit yang tak parah, namun menggagalkan semua rencana indah. gara-gara sakit, saya melewatkan kesempatan ke Carita bersama para ibu-ibu seru CHS dan tentu saja tim Healthy Life. sempat tak terima dan kecewa berat, melewatkan kesempatan menyambangi pantai. tapi hidup selalu begitu bukan? tak semua asa bisa terealisasi, dan saya sebagai manusia harus nerimo.

sakit yang berdurasi satu minggu, praktis menjadikan saya tahanan kota (kali ini saya mengaku lebay). selama seminggu, trayek yang ditempuh sepatu kanvas merah saya hanya kontrakan-kantor. tak ada tuh, menyelinap barang sebentar ke Mall Puri untuk nonton atau sekedar makan sambil mendengarkan alunan musik di Foodcourt yang cozy itu.

namun akhirnya, tak gaul selama seminggu dibalas dengan kesumat tingkat tinggi. tak tanggung-tanggung, selama tiga hari berturut-turut saya menyambangi XXI. urutan film yang ditonton, hapal di luar kepala. Karate Kid, Letters to Juliet, The A Team.

Karate Kid
remake film legendaris yang sempat booming tahun 1987 (bener gak ya tahunnya?). film ini habis-habisan menampilkan Jayden Smith yang berperan sebagai Dre Parker. kalimat yang perlu di stabilo adalah saat Mr Han (Jackie Chan) menyemangati Dre dengan kalimat sakti,
"Hidup boleh saja mengalahkanmu, namun kamu boleh memilih untuk bangkit kembali atau tidak"

jalan cerita film ini lumayan touchy, namun kok ada yang menggelitik. film ini lebih pantas diberi judul Kungfu Kid, karena jenis ilmu silat yang diumbar ya kungfu bukannya karate. bukan..saya bukanlah orang yang expert dalam dunia silat. hanya berdasarkan pembicaraan mereka yang mengupas kungfu bukannya karate.

yah, saya juga menyukai wardrobe si Dre. bagus dan enak dilihat, meski saya adalah tipikal orang yang tak tahu mode. entah mengapa, semua yang dikenakan Jayden Smith dalam film ini terasa pas.

Letters to Juliet

film ini asli romantis. bersetting kota Verona, mengajak saya untuk terbuai dalam atmosfer roman mellow. dimainkan oleh Amanda Seyfried (yang kondang lewat Mammamia) berperan sebagai Sophie.

Sophie adalah warga NY yang berprofesi sebagai checker atau pemeriksa fakta di New York Times. berani sumpah, baru kali ini saya menonton film yang menyajikan profesi tokohnya adalah checker, sebuah profesi yang saya baru tahu keberadannya juga karena berkenalan dengan Andreas Harsono dkk.

bersama kekasih, Sophie terbang ke Verona untuk mencari bahan makanan terlezat yang kemudian akan dijadikan suplier untuk restoran yang dimiliki sang kekasih.

merasa tak nyambung dengan dunia sang pacar, akhirnya Sophie mencari kesibukan sendiri. kisah terus mengalir sampai Sophie harus berpetualang bersama seorang nenek dan cucunya mencari Lorenzo.

ending dapat ditebak. akhir bahagia layaknya dongeng. film ini mengajarkan kita untuk berani melakukan aksi demi cinta.

pf..ff..apa iya, semua perjuangan untuk cinta selalu bahagia?

The A Team
film yang seru dan berhasil membuat saya tertawa terbahak-bahak. bercerita mengenai kekompakan tim gila nan asal tapi selalu beruntung. banyak hal yang tak masuk akal dalam film ini.

misalnya saja tentang rencana gila menerbangkan pesawat yang diawaki oleh orang sakit jiwa. banyak manuver-manuver seru menghibur.

namanya juga film komedi. bagi saya, ketakmasukakalan cerita selalu dimaafkan dalam ranah komedi. apalagi, jalan cerita film ini masih sangat-sangat terkonsep dengan cerdas dan bertanggungjawab.

yang tak boleh ketinggalan untuk diceritakan adalah kunjungan ke kediaman Daoed Joesoef, sang menteri pendidikan era Soeharto. bapak tua ini mirip dengan pak uwo saya. memandangnya, mengingatkan saya pada kakek tegas namun penyayang yang telah wafat sejak saya duduk di kelas 3 SD.

dirumahnya, saya mendengarkan kuliah singkat mengenai kepemimpinan. caranya mengajar membosankan, saya sampai mencoba beberapa gaya duduk untuk menghalau kantuk. setelah satu jam berlalu, sesi tanya jawab dibuka.

Thanks God, untuk adanya sesi ini.

sesi tanya jawab berlangsung seru. terungkaplah alasan-alasan Daoed dulu sering mengambil keputusan ekstrim saat masih menjabat sebagai menteri. dialah sosok yang melarang adanya libur sekolah di bulan ramadhan. dia pulalah tokoh yang membredel media kampus dan memperkenalkan Normalisasi Kegiatan Kampus atau NKK. wah, pasti pak tua ini dibenci sangat oleh aktivis pada jamannya.

disela-sela tanya jawab, bahkan Daoed Joesoef berani membuka aib Buya Hamka yang terkenal shalih. entahlah, benar atau tidak, yang pasti saya sudah tidak bisa melakukan konfirmasi kebenaran pada Buya bukan?

hm..ternyata banyak hal menarik yang saya lalui. semoga Juni menjadi semakin manis untuk dikenang dalam hati.

Ups, hampir lupa, 21 Juni si batu akhirnya juga mendapat pekerjaan. pekerjaan yang masih terasa tak masuk akal, saking menyenangkannya. selamat ya, semoga kamu menikmati, meski waktu kerjanya menggila.

sampai jumpa Juni, semoga kita masih bisa bersua tahun depan. Adios!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejak