Minggu, 02 Januari 2011

its enough


Pasrah
Berdamai dengan hati
Tak peduli

Ah, entahlah. Beberapa hari lalu aku meyakinkan diri, tak ada lagi cinta. Beberapa waktu lalu, aku berkata dengan tegar, tak ada lagi pemujaan. Its enough.

Seharusnya memang begitu bukan?

Tapi ternyata, kenyataan terkadang kejam. Ya, masih ada segunung rasa yang tertuju untukmu. Masih ada rasa ingin tahu yang begitu besar, tentang semua hal yang berhubungan denganmu.

Terkadang ingin marah, ingin membuat perhitungan. Biar kamu tahu rasa. Biar tak lagi-lagi kamu main-main dengan hal remeh bernama hati.

Kali lain, justru merasa bodoh. Mau-maunya dipecundangi. Tak lagi-lagi.

Ya, kamu bisa melenggang. Mungkin tanpa beban. Mungkin juga menanggung setangkup rasa bersalah. Tapi ketahuilah, kamu sama sekali tidak tahu rasanya menjadi aku. Sama sekali tak tahu. Jangan pernah ulangi, itu saja.

Jika dulu kamu pernah ditipu, tak seharusnya kamu melampiaskan rasa sakit itu pada siapapun. Urusanmu hanya dengannya, yang entah kini ingat atau tidak padamu. Kamu pernah terluka, bukan berarti kamu boleh mencipta luka pada orang lainnya bukan?

Kamu tahu? Luka ini mungkin tak akan pernah sembuh. Akan menguatkan tentu saja, untuk bagian ini kamu tak perlu khawatir. Aku akan menjadi lebih kuat, jika diwaktu mendatang ada orang setega kamu, niscaya aku telah bersiap.

Untukmu? aku cukupkan sampai disini.

2 komentar:

  1. ah,ah ! kanapa ini ?? ada apa ? ada apa ? tarik napas dalam-dalam, tiup-tiup... kerahkan tenaga sekuat-kuatnya, bentar lagi keluar....hiyaaaaa !!!

    ah, kamu nduk... baik-baiklah kamu ya!

    BalasHapus
  2. iya mbook, aku baik-baik saja kok! sedang belajar menjadi dewasa mbook, doakan aku selamat sampai di tujuan..^_^

    BalasHapus

tinggalkan jejak