Senin, 18 Mei 2009

Boediono

saya yang biasanya masa bodoh dengan iklim politik kini menyatakan cinta mati pada Boediono. sebenarnya saya tidaklah terlalu mengenal sosok laki-laki jawa yang terkenal pelit bicara ini. sosoknya baru menempel di otak saat SBY menggantikan kedudukan ical sebagai menteri perekonomian. entah kenapa, senyumnya yg sepertinya tulus langsung memudarkan pandangan remeh dan kecewa saya pada beberapa pejabat.
setelah ditelusuri lebih jauh, Boediono ternyata memanglah seseorang yang terkenal dengan citra alim dan santun.
sedih juga, melihat idola saya ini mendapat sansungan dengan julukan neoliberalis. belum lagi statement Gus Dur yang menyebut-nyebut nya dengan julukan agen IMF. duh Gusti, masih saja toh suka mengeluarkan kalimat lugas tanpa tedeng aling-aling dan bukti. heran saya, kok ya masih ada yang mempercayainya. masih ada saja media yang memutar rekaman kalimat tak penting itu berulang-ulang.
huh, tak objektif mungkin melihat kondisi saya yg memang sedang mabuk kepayang dengan cawapres dari SBY ini.
paling tidak, mengutip dari Tempo, ironis sekali dengan tuduhan antek asing sedangkan Boediono-lah yg menjauhkan bangsa ini dari jeratan IMF. bisa saja ini strategi, jika Bapak murah senyum ini benar-benar seorang suruhan IMF. masa bodoh, saya kadung cinta. paling tidak, jaman Megawati, Boediono mampu menekan inflasi dari 13 persen menjadi 5 persen.
So, nikmat mana lagi yang kamu ragukan..
maju terus pak, saya akan membujuk kawan-kawan untuk memilihmu..

2 komentar:

  1. Bujukan mu alamat racun tuh, hohoho

    BalasHapus
  2. ehm, kayaknya sih gitu Mit, meskipun tak bisa dipungkiri, semakin hari ku menemukan cacatnya si Bapak Budbud

    BalasHapus

tinggalkan jejak